Kata overclock mungkin menjadi bahasa asing bagi
seorang pemula yang tertarik dibidang hardware. Tetapi bagi mereka yang
sudah mahir dibidang hardwawe, kata tersebut merupakan sebuah kata baku
dan digunakan dalam kehidupan sehari hari.
Bahasa overclock
disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang artinya melakukan setup
mainboard clock bagi processor maupun sebuah VGA. Kata overclock
dikonotasikan dengan membuat computer lebih cepat.
Entah kapan
dimulai para hobbiest melakukan overclock. Diperkirakan overclock sudah
dimulai pada tahun 1985. Kalau tidak salah, computer pertama yang
dijual yaitu jenis PC XT dengan processor tipe Intel (8088) dan dibuat
lebih cepat bekerja dengan procesor dari NEC V20. Maklum kecepatan pada
computer PC XT dahulu luar biasa lambatnya. Jangankan kata sistem Linux
atau Windows. Yang kita kenal saat itu hanyalah PC-DOS IBM sebagai
sistem operasi sebuah computer. DOS hanyalah berbentuk disket sudah
dapat dijadikan storage pada computer termasuk sistem operasi. Pada
tahun itu tidak banyak orang mengenal tentang harddisk ataupun memory
seperti jenis. Hardware masih sangat mahal dan sederhana. Bahkan tidak
pernah terdengar kata giga seperti sekarang ini. Memory masih dalam
hitungan Kilobyte, harddisk pertama berukuran sangat besar dengan
beberapa puluh megabyte
Overclock mulai dilakukan ketika
processor 486 DX dan Pentium Klasik pertama. Tetapi memacu processor
hanya dapat dilakukan dengan jumper pada mainboard. Misalnya Pentium
166Mhz dijumper menjadi kecepatan 200Mhz, sedikit sekali perbedaan
antara 166Mhz dan 200Mhz. Tetapi cukup lumayan untuk kecepatan pada
tahun ini.
Ramainya overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel
mengeluarkan processor jenis Celeron berkecepatan 300Mhz dengan jenis
slot 1 dan ramai ramai dipacu menjadi 450Mhz. Saat itulah muncul para
overclocker yang mulai memacu processor sampai batas terakhir.
Perusahaan
Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat mainboard
dengan option yang dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit dengan
mainboard untuk setup via BIOS dan mainboard jumperless. Abit pertama
mengumumkan mainboard dengan jumper minimal dan pemakai dapat melakukan
setup pada BIOS untuk kecepatan processor.
APAKAH SEBENARNYA TUJUAN OVERCLOCK?
Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu sebuah processor VGA dan CPU agar lebih cepat bekerja.
Tetapi
saat ini untuk dengan teknologi yang ada, memungkinkan seseorang
memiliki kemudahan membuat computer dengan overclock. Misalnya
seseorang ingin memacu computer lebih cepat bekerja dengan processor
yang lebih murah untuk menyamai computer yang memiliki processor lebih
cepat dan mahal. Misalnya mengunakan processor seharga 1 juta tetapi
mampu memiliki kecepatan yang hampir atau melebihi computer dengan
procesor lebih mahal
Ada juga tujuan khusus yang menjadi trend
setelah tahun 2000. Misalnya untuk aplikasi game. Dengan melakukan
overclock , sebuah computer akan lebih cepat dan lebih nyaman
dinikmati. Dengan overclock semua perangkat akan meningkat. Fungsi yang
terakhir inilah tujuan paling umum digunakan. Karena tersedianya
perangkat tambahan hampir semuanya tersedia, serta didukung oleh
perusahaan mainboard untuk memasukan sistem overclock pada BIOS.
Sayangnya, ketika itu belum semua perkembangan telah sempurna. Karena
masih terbatasnya perangkat seperti memory, mainboard dan heatsink yang
tidak selengkap sekarang ini.
BAGAIMANA MELAKUKAN OVERCLOCK?
Melakukan
overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada BIOS.
Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya
processor bekerja pada kecepatan 16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan
processor 1600Mhz atau 1.6GHz. Dengan merubah bus pada option BIOS
misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer akan bekerja dengan
kecepatan 2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil 2.1Ghz atau 2.128Mhz.
Apakah sedemikian mudah melakukan overclock. Betul, hanya dengan cara
inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang
melakukan overclocking.
BERAPA MAHAL DARI BIAYA OVERCLOCK?Biaya
overclock bisa bervariasi. Bila anda melakukan overclock sebuah
computer yang tidak terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju
processor menjadi 10% atau 20% lebih cepat. Mungkin anda tidak
memerlukan biaya tambahan. Perubahan hanya dilakukan pada BIOS saja.
Contoh
anda mengunakan procesor 1.6Ghz, lalu memacu menjadi 2.1Ghz. Dengan
heatsink standard, pada kecepatan tersebut masih diposisikan aman bagi
computer dan dapat dilakukan dengan mudah.
Tetapi bila dilakukan
overclock cukup tinggi, misalnya diatas 25%, umumnya akan muncul
kendala terjadi pada panas processor. Karena disain heatsink standard
sebagai pendingin processor dibuat terbatas untuk kecepatan tertentu.
Kendala pada panas processor dapat diperbaiki dengan menganti heatsink
non standard. Dengan heatsink non standard maka processor terhindar
dari hang atau malfunction karena terlalu panas bekerja. Atau dibantu
pada sirkulasi udara didalam untuk memperbaiki sistem pendingin
computer.
Kenapa panas menjadi momok dari kegiatan overclock. Dengan peningkatan kecepatan, dampak akan membuat processor menjadi panas.
Lalu
dimana tingkat kemahalan dari kegiatan overclock. Bila anda melakukan
overclock pada processor saja, tanpa memperbaiki perangkat lainnya. Hal
ini dapat dikatakan murah. Tetapi bila anda berkeinginan mengoptimalkan
seluruh perangkat yang ada, termasuk memory, mainboard premium, VGA
top-end, power supply, pendingin bahkan case yang khusus di disain
untuk overclocking. Disitulah nilai mahal yang harus disediakan. Karena
perangkat khusus yang disediakan memang memiliki kelebihan tersendiri.
Memiliki
sebuah computer dengan tingkat hardware paling optimal hampir sama
seperti membeli sebuah PC dengan harga 2 buah PC. Contoh saja, dahulu
ada seorang pemula menginginkan pendingin yang baik bagi computer
karena telah dioverclock. Untuk menghemat dia membeli fan berkecepatan
7.200RPM 80mm akan lebih murah dibandingkan membeli heatsink bagus
tetapi lebih mahal. Beberapa hari kemudian, dia kembali menganti
heatsink 7.200RPM dengan heatsink baru. Dikatakan , ketika fan
dipasangkan didalam case ternyata malah membuat seluruh meja kerjanya
ikut bergetar.
APA YANG PERLU DI LAKUKAN UNTUK MELAKUKAN OVERCLOCK?Mudah
untuk membuat processor agar dapat dioverclock, tetapi dampaknya cukup
luas bagi hardware lain. Bila berbicara pada computer yang ada saat
ini, melakukan overclock akan berdampak bagi hardware seperti sistem
I/O, VGA dan lainnya.
Mengoverclock sebuah processor beberapa
MHz juga akan memacu kinerja bagian lain seperti memory, PCIe, PCI dan
AGP clock. Artinya bila procesor dengan kecepatan bus 100MHz dipacu
menjadi 120MHz (20%), maka kecepatan clock hardware lain juga
meningkat. Demikian juga kecepatan memory akan dipacu mengikuti
kecepatan processor yaitu sekitar 20%.
Banyak kesalahan terjadi
bagi pemula karena tidak terlalu mengenal perhitungan, kemampuan serta
batasan dari hardware. Untuk itu kita bagi dari masing masing hardware
yang terkait satu sama lain karena secara langsung akan terkena dampak
ketika processor dipacu diatas standard.
DENGAN MEMACU OVERCLOCK PADA PROCESSOR TERDAPAT 3 HAL PENTING.1.
Processor memiliki batas kecepatan tertentu, semakin tinggi maka
semakin panas dan tidak stabil. Menghadapi panas hanya dapat dihadapi
dengan sistem pendingin yang baik. Menganti pendingin jenis tertentu
akan menjaga keberhasilan ketika melakukan overclock.
2. Semakin
tinggi multiplier sebuah processor akan semakin tidak stabil. Umumnya
mereka yang ingin melakukan overclock mengambil inisiatif dengan jalan
membeli processor bermultiplier rendah. Dengan multiplier rendah, maka
kecepatan processor memiliki persentas lebih tinggi plus lebih murah.
Misalnya anda mengunakan processor 2.4Ghz dengan multiplier 12 X 200Mhz
akan mudah dipacu menjadi 3Gz dengan bus 250Mhz dann terjadi
peningkatan 25%. Dibandingkan anda mengunakan processor 3GHz dengan bus
200Mhz dan multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja pada
3.75Ghz dengan bus 250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja
3. Daya
power untuk processor. Kita mengenal dengan overvoltage. Dengan
menambahkan voltage bagi processor akan menjaga kestabilan computer.
Bila overclock dilakukan pada batas wajar, overvoltage jarang
dilakukan. Tetapi pada overclock yang cukup extreme, overvoltage
umumnya menjadi pilihan terakhir yang diambil. Dampaknya kembali kepada
point pertama yaitu semakin panasnya processor. Mengapa overvoltage
dilakukan. Semakin cepat processor bekerja, semakin besar daya atau
power yang dibutuhkan. Dengan menambah supply power bagi processor
dengan peningkatan voltage atau overvoltage akan memberikan power yang
cukup ketika processor bekerja diatas kecepatan standard. Untuk
meningkatkan daya bagi procesor, pada BIOS setup terdapat option Vcore.
Angka Vcore inilah yang dimainkan agar processor menjadi lebih stabil
DAMPAK PADA CHIP-SET DAN KESTABILAN HARDWARE LAIN.Setelah
membahas kendala overclock processor, kita kembali melihat dasar dari
bus clock pada sistem computer. Melihat dari bagian mainboard, terdapat
pembagian kecepatan yang sama agar sinkron bekerja dari tiap tiap
hardware.
Melihat pembagian bus tersebut anda dapat menganalisa.
Bila sebuah computer dengan kecepatan processor 100Mhz pada bus
external, lalu dipacu menjadi 120Mhz. Dampaknya perhitungan clock pada
device PCIe, AGP dan ISA bus juga meningkat 20% lebih cepat. Contoh
saja bila sebuah VGA AGP dengan bus 66Mhz, dengan kecepatan chip-set
yang dipacu 20% saja akan memaksa VGA bekerja pada kecepatan 80Mhz.
Artinya akan sulit membuat VGA tetap stabil ketika memainkan game. Atau
anda mengunakan harddisk jenis SATA yang sensitif terhadap perubahan,
ketika melakukan overclock bisa saja menyebabkan kegagalan harddisk
bekerja.
Sebelum perusahaan mainboard membuat option pengunci
PCIe/AGP dan PCI, cara paling mudah adalah mencari titik aman pada
clock internal. Ketika seseorang melakukan overclock, 20% mungkin malah
membuat hardware tidak stabil. Tetapi meningkatkan kecepatan pada
overclock 30% malah hardware berjalan normal. Titik 30% adalah titik
aman yang diambil para overclock. Perhitungan titik aman tersebut
berbeda beda baik pada jenis procesor yang ada.
Kendala pada
peningkatan kecepatan bagi chip-set dengan overclock, saat ini bukanlah
sebuah masalah. Beberapa perusahaan mainboard telah mendisain agar
computer bekerja lebih stabil dengan penambahan option baru untuk
pengunci dari clock hardware. Option ini berfungsi sebagai pengunci
agar clock dari hardware lain tidak ikut naik mengikuti kecepatan clock
processor. Ketika processor bekerja pada kecepatan non standard, maka
ketiga bagian tersebut akan tetap sama bekerja seperti kecepatan
standard.
PERSIAPAN DAN TAHAPAN OVERCLOCK.Karena
overclock adalah kegiatan trial and error atau coba coba. Tahap paling
awal adalah anda harus mengetahui dimana tempat untuk melakukan reset
BIOS bila computer terkunci ketika dilakukan overcloking. Bila BIOS
tidak dapat melakukan boot secara normal, maka pengembalin agar
mainboard dapat berkerja kembali dengan melakukan reset BIOS pada untuk
mengembalikan BIOS diposisi default.
Hal lain adalah kesabaran.
Coba melakukan peningkatan kecepatan processor secara tahap demi tahap.
Melakukan peningkatan secara berlebihan hanya akan mengacaukan analisa
anda. Melakukan overclock dengan perlahan akan lebih mudah berhasil,
dan menganalisa sesaat apakah computer sudah dapat bekerja dengan baik.
Dan coba nikmati beberapa aplikasi apakah semua sudah berjalan normal
sebelum meningkatkan kecepatan processor lebih tinggi lagi.
Bila
terjadi kegagalan misalkan computer mengalami hang, blue screen atau
gagal menjalankan aplikasi tertentu. Kembalilah menganalisa pada bagian
hardware. Dan mencari dibagian manakah yang membuat computer gagal
dilakukan overclock.
BEBERAPA BAGIAN YANG SERING MENYEBABKAN KEGAGALAN KARENA OVERCLOCK.1. Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock terjadi, bagian memory harus mengimbangi kecepatan processor.
2. Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard
3. Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak memadai
4. Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking
5. Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock
BAGIAN YANG PALING PENTING PADA OVERCLOCK ADALAH MEMORY DAN POWER SUPPLY. supplyBeberapa
tahun lalu anda pasti pernah mengenal memory jenis SDRAM dengan
kecepatan PC100, PC133 dan PC150. Saat ini perkembangan kecepatan
memory DDR dibagi dengan PC2100, PC2600 dan PC3200. Dan jenis DDR2 juga
dibagi lagi menjadi PC4300, PC5400 dan selanjutnya. Dan terakhir
teknologi dual channel agar memory memberikan bandwidth lebih besar
dengan 2 buah modul memory yang harus dipasang bersama sama.
Kita
ambil contoh Pentium III dengan kecepatan 500Mhz bus 100Mhz. Untuk
mengoverclock menjadi 667Mhz maka computer harus dilakukan setup dengan
bus 133Mhz. Dan memory dari standard PC66/PC100 harus diganti dengan
PC133 dan PC150
Bila anda mengunakan jenis Pentium 4 1.6Ghz
dengan memory DDR dan bus 100Mhz maka computer cukup mengunakan PC2100.
Tetapi dengan kecepatan overclock dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka
computer idealnya mengunakan memory berkecepatan PC2700/DDR333.
Pilihan
dari kecepatan memory sebenarnya bukan masalah ketika mengoverclock
processor. Hanya untuk mengoptimalkan kinerja computer, diperlukan
sebuah kemampuan memory juga. Bila tujuan overclock untuk memaksimalkan
seluruh kinerja sebuah computer maka kecepatan memory menjadi adalah
hal yang mutlak .
Sebagai contoh, mengunakan processor
berkecepatan 200Mhz dengan dual channel memory untuk optimalnya
memiliki kinerja pada memory dengan DDR memory berkecepatan DDR PC3200.
Apakah memory berkecepatan PC2700 atau PC2100 tidak dapat digunakan.
Jawabannya : tetap dapat digunakan. Beberapa mainboard saat ini sudah
memasukan option multiplier atau pembagian bagi kecepatan memory dengan
processor. Dengan menurunkan kecepatan multiplier memory maka computer
dapat mengunakan kecepatan memory lebih rendah
Dampak menurunkan
multiplier memory tentu bertentangan dengan tujuan overclock. Disatu
sisi kecepatan processor meningkat, disisi lain yaitu kecepatan memory
menjadi menurun. Apakah yang terjadi jika kecepatan memory diturunkan.
Tentu bagian memory hanya menghasilkan bandwidth lebih rendah atau
memiliki kecepatan tranfer lebih rendah karena rendahnya clock yang
dikurangi. Pada sisi processor atau CPU sedang bekerja cepat, disisi
memory malahan terjadi kelambatan pada tranfer data antara processor ke
memory. Hasilnya tentu menjadikan performa computer sedikit lebih rendah
Pemakaian
multiplier memory hanya berguna bila memory tidak sanggup bekerja
terlalu tinggi ketika processor dilakukan overclock. Sebagai contoh
anda mengunakan jenis DDR PC3200 jenis standard yang ada dipasaran.
Dengan peningkatan kinerja processor dengan overclock, umumnya terjadi
kegagalan pada memory. Karena memory tidak mampu bekerja diluar batas
kecepatan standard. Pilihannya adalah menurunkan kecepatan multiplier 1
step dari kecepatan yang ada.
Sebagai contoh pada gambar dibawah
ini. Dengan kecepatan processor berFSB 200Mhz maka kecepatan memory
standard akan dipacu pada 200Mhz X 2 = DDR400 atau sama dengan
kecepatan PC3200. Melakukan overclock processor 10% saja dari kecepatan
standard processor maka dibutuhkan kecepatan memory pada kecepatan
DDR440. Bila memory tidak mampu bekerja pada kecepatan DDR440,
pilihannya dengan menurunkan kecepatan multiplier 1 step dibawahnya.
Sehingga memory akan bekerja pada kecepatan 365Mhz atau hampir sama
seperti kecepatan PC2700. Karena memory memiliki kecepatan DDR400,
dengan kecepatan 365Mhz masih dapat diterima atau dibawah kecepatan
standard memory.
KEINGINAN YANG UMUMNYA HENDAK DI CAPAI OLEH PARA GAMER.
Keinginan
seseorang memiliki computer lebih cepat tidak lepas dari hardware
pendukung yang ada. Saat ini sudah banyak memory jenis premium
dipasarkan. Pilihan mengunakan memory jenis Premium memang tidak mudah.
Selain lebih mahal, memory dengan performa lebih tinggi dibandingkan
memory standard memiliki keistimewaan tersendir.
Kami sempat
menanyakan pada sebuah produsen memory terbesar saat ini. Mengapa
dibuat memory jenis premium (untuk overclock) dan standard. Jawaban
dari mereka sederhana.
CHIP MEMORY DI BUAT DENGAN BEBERAPA MODEL :Pertama
adalah memory standard yang banyak dijual dipasaran. Memory standard
ditujukan pada end user. Umumnya chip memory standard dijual lebih
murah dan dirakit kembali menjadi memory module. Atau sudah dirakit
menjadi memory module dan dijual ke perusahan computer untuk digunakan
pada computer branded. Jenis memory standard diproduksi masal dalam
jumlah banyak sehingga biaya produksi lebih murah.
Jenis kedua
adalah memory yang dijual khusus. Biasanya memory yang dijual khusus
diperuntukan bagi perusahaan memory ternama. Perusahaan dengan merek
memory tertentu memproduksi module memory dan diberikan label merek
dari perusahaan pembuat module memory. Umumnya memory dengan merek
tertentu sudah memiliki jaminan terhadap kompatibel diberbagai
hardware. Jadi yang ditekankan adalah kompatible pada hardware yang ada
dipasaran
Ketiga adalah memory berdasarkan pesanan untuk jenis
Premium. Perusahaan pembuat memory hanya membuat memory jenis Premium
yang dipesanan dari perusahaan OEM/merek perusahaan memory tertentu
dalam jumlah besar. Karena dibuat berdasarkan pesanan, walaupun memilik
jumlah besar tetapi tetap mahal karena memiliki kualitas. Memory
Premium memang dibuat dengan biaya ebih mahal. Selain memiliki daya
tahan lebih tinggi, kemampuan memory Premium tidak akan pernah didapat
pada memory standard dan hampir tidak pernah dijual langsung oleh
pembuat memory itu sendiri. Kriteria dari memory Premium memang lepas
dari kebutuhan memory standard. Biasanya dipasarkan dengan tingkat
latency rendah, atau memiliki kemampuan bekerja pada clock tinggi.
Khusus bagi para gamer, lebih memilih memory jenis premium. Jenis
memory premium umumnya memiliki ketahanan lebih tinggi.
Manfaat
ganda juga didapat dengan memory premium. Saat ini ada 2 pilihan antara
memory premium ber-latency rendah dengan ketahanan clock standard dan
memory premium yang mampu bertahan pada kecepatan clock tinggi tetapi
berlatency tinggi.
Untuk mengunakan memory dengan kemampuan
clock tinggi, lebih ideal digunakan pada overclock. Tetapi memiliki
kelemahan dengan latency tinggi misalnya dinamai dengan PC4400
berlatency 2.5-3-3-6, sehingga computer terlihat kurang responsif.
Tetapi pada memory yang memang lebih mampu bertahan pada clock tinggi
dan mampu menerima voltage diatas standard (kami sebut VDIMM). Pilihan
ini memang harus diambil, karena hanya jenis memory khusus inilah yang
mampu mengimbangi kebutuhan tranfer data antara memory dengan processor.
Kebalikannya
adalah memory premium ber-latency rendah. Memory jenis ini memiliki
fungsi ganda. Bila menginginkan sebuah computer dengan overclok tidak
terlalu tinggi disarankan tetap mengunakan memory ber-latency rendah
misalnya 2-2-2-6. Computer terlihat lebih responsif, karena memory
begitu cepat bekerja dibandingkan memory dengan clock tinggi dan
memiliki latency tinggi. Disamping efek respon yang baik pada memory
ber-latency rendah, pemakaian overclock masih dimungkinkan asalkan
tidak melebihi batas dari kemampuan maksimum memory. Dengan memainkan
latency lebih tinggi pada memory ber-latency rendah, masih memungkinkan
memory bekerja pada clock yang lebih besar. Misalnya PC3200 dengan
latency 2-2-2-5 pada kecepatan 200Mhz, masih mampu bekerja pada 250Mhz
dengan latency 3-3-3-6. Pilihannya terletak pada sipemakai, apakah
membutuhkan ketahanan memory pada tingkat clock tinggi atau ingin
mempertahankan kemampuan memory agar lebih responsif bekerja.
KENYAMANAN OVERCLOCK DENGAN POWER SUPPLY BERMUTU (KELAS PREMIUM)Terakhir
adalah kemampuan dari power supply. Power supply premium memiliki
tingkat efisiensi tinggi serta proteksi baik sebagai fungsinya sebagai
power supply maupun keamanan bagi perangkat computer.
Power
supply premium memiliki beberapa fitur seperti overvoltage, overload,
short protection dan sebagainya. Sistem proteksi pada output voltage
sangat penting. Ketika power supply mengalami kelebihan beban, umumnya
voltage output akan meningkat. Pada posisi membahayakan, maka power
supply akan mematikan dirinya agar menjaga perangkat yang ada tidak
mengalami overvoltage.
Sistem proteksi ini dibutuhkan bagi para
overclock agar harta didalam computer aman. Bila anda pernah menemukan
sebuah mainboard dan procesor terbakar karena power supply terus saja
memberikan supply daya ke computer. Itu adalah salah satu dampak dari
kelemahan sistem power yang digunakan.
Hal tersebut mungkin
jarang terjadi pada pemakaian power supply kelas premium. Tentunya akan
konyol bila seseorang mengunakan power supply standard seharga 300
ribu, tetapi dipasangkan pada seperangkat hardware yang harganya diatas
10 juta rupiah.
Tetapi bagian terpenting adalah tingkat power
efisiensi. Pada power supply dikenal dengan power efficiency /
efisiensi power (power factor) sebagai perbandingan input dan output.
Input adalah daya yang dibutuhkan oleh power supply dari sumber
listrik, sedangkan output adalah daya DC yang dikeluarkan oleh power
supply dari beban sebuah computer.
Apakah arti dari power
effisien itu. power effisien adalah perbandingan antara pemakaian input
dengan hasil output yang dihasilkan. Bila sebuah power supply memiliki
power ratio 50%, artinya 50% power output dihasilkan dari 100% input.
Sebagai contoh, sebuah power supply dengan daya 300W dengan ratio 50%
maka maksimum output yang dihasilkan adalah 150W.
Saat ini sudah
banyak produsen power supply jenis premium. Power supply jenis premium
umumnya memiliki tingkat power effisien sampai 65-85%. Artinya daya
yang dikeluarkan lebih efisien dibandingkan sebuah power supply
standard. Dengan label 400W dan power efisien 75%, artinya output power
yang dapat diberikan ke perangkat hardware mencapai tingkat maksimal
300W DC dengan kebutuhan daya listrik 400W AC. Dengan melakukan
overcloking baik VGA maupun Processor, kebutuhan daya akan meningkat.
Ada baiknya anda melihat kembali berapa kemampuan power supply terhadap
beban hardware. Menyediakan power supply standard dan tingkat power
effisien rendah hanya akan memboroskan daya listrik dan mengacaukan
analisa anda ketika melakukan overclock
Dengan artikel diatas,
diharapkan pembaca sudah mengenal lebih jauh tentang hardware khususnya
untuk pemakaian overclocking. Diharapkan juga anda tidak menganggap
bahwa overclock adalah sebuah kegiatan gila yang beresiko. Siapapun
dapat membuat sebuah computer lebih cepat dari standard. Overclock
bukanlah kegiatan untuk merusak hardware, tetapi hanya meningkatkan
performa computer agar bekerja lebih baik.
Overclock tidak hanya
bertujuan untuk membeli processor murah untuk menghasilkan kecepatan
yang sama dengan processor yang lebih cepat dan mahal. Tetapi
memaksimalkan perangkat seluruh harware yang ada, untuk bekerja
semaksimal mungkin. Dampaknya, sebuah computer impian anda yang lebih
nyaman, lebih cepat, dan lebih responsif agar dapat dinikmati.
Sumber :
http://purworejoforum.friendhood.ne